pertama, kamu menjadi telur dalam perut ibunda, kamu beradaptasi untuk mengembangkan diri kamu menghabiskan 9 bulan dalam perut ibunda,
kamu juga beradaptasi untuk bernafas melalui bantuan paru-paru ibunda,
lahirlah kamu kedalam dunia penuh hitam-putih ini,
kamu beradaptasi untuk menangis saat pertama kamu merasakan hangatnya genggaman suster yang menggendongmu dan dinginnya ac dalam rumah sakit,
kamu beradaptasi untuk bernafas tanpa bantuan siapapun, melainkan dengan paru-parumu sendiri,
kamu beradaptasi.
kedua, kamu tumbuh menjadi putra/putri yang mulai memasuki tk,
kamu beradaptasi untuk berkomunikasi dengan teman-teman sebayamu,
kamu beradaptasi untuk mengunyah permen karet yang menjadi permen kesukaanmu,
kamu beradaptasi dengan nada tinggi mama papa di saat kamu melakukan kesalahan,
kamu beradaptasi.
ketiga, kamu mulai tumbuh seiring waktu dan teknologi berkembang,
kamu mulai memasuki jenjang sekolah dasar kamu beradaptasi dengan kreasi-kreasimu,
kamu beradaptasi dengan matematika yang selalu membuatmu marah setiap mendapatkan soal,
kamu beradaptasi dengan ilmu-ilmu biologi yang tidak kamu fikirkan sebelumnya,
kamu beradaptasi dengan teman-teman yang suka mencontek (dan kamu ikutan),
kamu beradaptasi dengan hal-hal yang kamu tutupi dari mamapapa kamu (kamu berbohong),
kamu beradaptasi.
keempat, kamu tumbuh semakin besar kamu memasuki jenjang sekolah menengah pertama,
kamu beradaptasi dengan senioritas di sekolah kamu,
kamu beradaptasi dengan gejolak emosimu yang naik-turun,
kamu beradaptasi dengan percintaan monyet -kamu menangis karenanya-kamu tertawa karenanya-,
kamu beradapatasi dengan ilmu-ilmu pasti yang lebih berat,
kamu beradaptasi dengan memastikan kesinkronan fikiran dan emosimu,
kamu beradaptasi dengan patah hati kali pertamanya kamu mencintai seseorang,
kamu beradaptasi .
kelima, kamu bagaikan prototype yang semakin sempurna, memasuki jenjang sekolah menengah atas,
kamu beradaptasi dengan pergaulan-pergaulan bebas (dan kamu mengerti sisi mana yang baik dan buruk),
kamu beradaptasi dengan keinginan sukses dan mendapatkan universitas yang kamu idamkan,
kamu beradaptasi dengan dunia luar,
kamu beradaptasi dengan bahasa-bahasa gaul (4taUpuN B4H4S4 Sprt 'Ni,.,.hffft),
kamu beradaptasi untuk membuat komitmen dengan pasanganmu,
kamu beradaptasi dengan keluarga pasanganmu,
kamu beradaptasi dengan kegagalan dalam sekolahmu,
kamu beradaptasi dengan kesadaran diri dalam berpenampilan,
kamu beradaptasi dengan situasi yang tidak menentu,
kamu beradaptasi dengan putus cinta yang begitu dalam rasanya,
kamu beradaptasi dengan berkenalan dengan seseorang yang baru,
lalu kamu harus beradaptasi lagi dengan cinta yang kamu pilih,
dan beradaptasi lagi dengan putus cinta yang berkali-kali terjadi,
kamu beradaptasi.
keenam, kamu sudah mendekati hasil prototype yang sempurna,
kamu beradaptasi dengan dunia luar,
kamu beradaptasi dengan kekejaman orang di luar sana,
kamu beradaptasi untuk hidup sendiri,
kamu beradaptasi dengan komitmen cinta yang lebih serius,
namun disaat umur komitmenmu tidak bertahan lama, kamu beradpatasi dengan patah hati yang begitu menyakitkan,
lalu kamu beradaptasi dalam memperbaiki hidupmu,
kamu beradaptasi untuk memberi semangat dalam dirimu sendiri,
kamu beradaptasi untuk hidup sendiri sebelum menemukan seseorang yang tepat lagi,
kamu beradaptasi dengan keadaan yang membuatmu terus menangis dan merenung,
kamu beradaptasi untuk tersenyum di dunia luar bahkan dalam hatimu tidak,
kamu beradaptasi untuk mengembalikan semangat hidupmu,
sampai kamu menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum kembali,
lalu kamu beradaptasi untuk mencari seseorang untuk mendampingi hidupmu,
kamu beradaptasi untuk hidup bersama disaat kamu berdua sudah berkomitmen lebih jauh,
kamu beradaptasi untuk memiliki buah hati,
kamu beradaptasi dengan keluarga barumu yang kecil namun bahagia,
setelah kamu tua, anak-anakmu menjadi besar,
kamu beradaptasi dengan penyakit dalam dirimu seiring umurmu yang bertambah matang,
dan akhirnya kamu beradaptasi untuk menyerahkan segalanya agar anak dan cucu hidup bahagia,
kamu beradaptasi.
kamu bertumbuh dewasa,kamu beradaptasi sampai pada akhirnya kamu akan selalu berkata "Aah, ini sudah biasa" .
kamu sudah terbiasa, niscaya kamu akan bisa.
Selamat beradaptasi dengan duniamu, buatlah semua perbuatan membuahkan hasil yang baik.
Ketika hatimu patah dan dunia sekitarmu runtuh dan semua serpihan kehancuran itu menggelapkanmu dalam dunia kelam, kamu beradaptasi untuk berusaha kembali melihat indahnya semesta alam.
ReplyDeletememang berat beban pikulan disaat sayap sayapmu patah, pohonpun tak ragu untuk menjatuhkan tubuhnya yang gagah bila diterpa badai, aku berharap aku bisa menjadi daun... manakala daun harus berjatuhan daun tidak akan pernah membenci angin.
ReplyDelete