Saturday, December 4

Saraf-saraf Abstrak

Punggungku sakit, seperti ada yang menusuk-nusuk
mungkin punggungku sudah berumur, tidak sekokoh dulu
dinding tulang satu per satu mulai keropos
berjatuhan menjadi serpihan mengotori daerah ginjal, paru-paru 
dan tulang-tulang yang lain
Darahku mengalir ke atas, menarik otot-otot
memanjat sampai ke saraf mataku, rasanya cenat-cenut
seketika mataku letih, memerah, berair
kali ini air mata ku hidup
menjelma menjadi sosokmu
ah.. persis sekali
kacamatamu, matamu, rahangmu
ah aku ingat ia membentuk bagian favoritku, jidatmu.
lalu ia merangkai tanganmu, membangun pundakmu
perlahan-lahan begitu lembut, tubuhku terasa hangat
hangat atas pelukanmu, lalu terdiam
jelas sekali ku lihat di bola mataku
lama, lama sekali tak sadarkan diri

No comments:

Post a Comment

Powered By Blogger